ketika kekasihmu berharap masa lalunya

ketika kekasihmu masih berharap dengan masa lalunya
masih mengharapkan apa yang tak kunjung mampu diharapkan 
hanya sekedar menahan apa yang seharusnya dipendam
bersemayam dalam - dalam menutup apa yang memang seharusnya ditutup
ketika terbuka oleh satu kunci yang lain, menghilangkan penat sesaat di antara dua pilihan
ketika hati mungkin sudah tak lagi dapat dipungkiri
hanya mengharap apa yang sudah tak terharap
tak mampu mendefinisikan apa yang sebenarnya terjadi 
apa ? kepada siapa ? dan untuk apa ?
ketika benar benar dihadapkan pada dua pilihan 
pilihan yang memberatkan hati
antara kebutuhan dan keinginan
antara hati dan perasaan
antara iman dan logika
memang kadang terasa membosankan, menyakitkan, tak kunjung mampu mengartikan apa yang sebenarnya terjadi
ketika itu
ketika purnama sudah tidak lagi bersinar
apakah bintang akan tetap menemani ?
ketika satu telah menjadi dua dan dua menjadi tiga
apakah masih ada yang tersisa
pertama dan pertama
a atau b
yang mencintai atau dicintai
yang mempunyai atau dimiliki
yang sekarang adalah dimana hati berpijak
menyemayamkan diri dalam benturan batu yang keras
apakah yang akan terjadi hidup atau mati ?
memberontak atau membentak
menerima atau diterima
kalimat yang tidak akan kunjung sirna sebelum ada yang termiliki
memupus sedini mungkin seblum terikat tali suci
mengabdi, memillih pilihan yang benar - benar tepat
ketika kekasihmu masih mengharapkan masa lalunya
namun bimbang kepada siapa harus memilih,
bukan karena ingin membahagiakannya dan kemudian melepaskannya untuk masa lalunya
genggam, dan perlihatkan dirimu bahwa engkau ada untuknya
lebih dari masa lalunya, karena engkau adalah masa depanya